Pimpin SBT, Abdullah Vanath Fokus Kembangkan Infrastruktur

Abdullah Vanath kembali pimpin Kabupaten Seram Bagian Timur untuk periode 2010-2015. Masa kepemimpinan kali ini ia masih berfokus pada pengembangan infrastruktur.

Elemen Masyarakat dari beragam pelosok berdatangan semenjak pagi pukul 08.30. Bertempat di gedung serbaguna Seram Bagian Timur (SBT), hari itu, 13 September 2010 adalah pelantikan Bupati Seram Bagian Timur untuk periode 2010-2015. Berbagai kelompok masyarakat berdatangan mulai dari Muspida, pejabat daerah dan anggota dewan perwakilan rakyat daerah.

Mereka datang dengan  kostum resmi dan rapi. Ada yang berjas namun tidak sedikit yang menggunakan batik. Kelompok-kelompok masyarakat itu duduk disayap kanan, pada sebuah tenda yang memang sudah disiapkan. Ketika masyarakat datang, mereka disambut dengan aparat kemanan yang memang sudah bersiap sejak pagi.

Lalu tepuk tangan gemuruh warga Seram Bagian Timur membahana ketika Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu meresmikan Abdullah Vanath dan Sitti U Suruwaky sebagai Bupati dan Wakil Bupati Seram Bagian Timur periode 2010-2015. Tepuk tangan kembali bergemuruh disertai sorak sorai menyebut nama Abdullah Vanath, ketika ia diambil sumpah didepan dewan.

Sebelumnya, Rapat Rapat Paripurna Istimewa  dibuka DPRD untuk membacakan isi keputusan dewan yakni memberhentikan Abdullah Vanath dan Sitti Suruwaky sebagai Bupati dan wakil Bupati periode 2005-2009, serta mengangkat mereka berdua sebagai Bupati dan Wakil Bupati untuk periode selanjutnya. Sidang Paripurna Istimewa itu dipimpin oleh Ketua DPRD SBT M Ramly Arey didampingi Wakil Ketua M Yusuf Paitaha serta dihadiri oleh 23 orang dari 25 orang anggota DPRD. Dua anggota yang tidak hadir yaitu Wakil Ketua DPRD SBT Mukti Keliobas dan Agil Rumakat.

Sekedar info, Vanath dilantik sebagai bupati berdasarkan SK Mendagri No 131.81-643 tahun 2010 tertanggal 1 September 2010. Sedangkan Suruwaky dilantik sebagai wakil bupati berdasarkan SK Mendagri No 132.81-644 tahun 2010 tertanggal 1 September 2010.

Milik Semua

Persaingan memperebutkan kursi Bupati Seram Bagian Timur berlangsung keras. Tidak mengherankan jika Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mengatakan kekecewaannya atas proses demokrasi yang berlangsung.  “Saya sangat sesali insiden tersebut karena disaat kita sementara menumbuhkembangkan demokrasi ternyata masih ada pihak-pihak yang belum memahami makna dan hahekat demokrasi sehingga cenderung mengedepankan kekerasan untuk memperjuangkan kepentingannya,” ungkapnya.

Sekedar info, memang proses demokrasi di Seram Bagian Timur, memang berlangsung panas. Ini ditandai dengan sejumlah aksi pembakaran antara lain Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), kantor Camat Bula, rumah ketua PKPI, rumah seorang warga dan rumah kepala bagian umum Pemkab Seram Bagian Timur (SBT) pada 20 Juli lalu.

Akibat aksi kekerasan itu, Bula sebagai ibu kota Kabupaten Seram Bagian Timur menjadi sepi. Tidak seorangpun berani keluar rumah. Dan peristiwa ini mengganggu dan sekaligus pil pahit dalam pelaksanaan demokrasi di Seram. Untungnya acara pelantikan Bupati berlangsung aman. Itu berkat tidak kurang 500 anggota kepolisian yang terjun baik samapta, brimob maupun densus 88.

Akibat krisis demokrasi itu, tidak heran bila Abdullah Vanath bersama wakil bupati terpilih Sitti Suruwaky menyatakan bahwa mereka berdua adalah milik semua masyarakat Seram Bagian Timur.

“Pilkada telah selesai bahkan sengketa pilkada juga sudah diselesaikan melakukan proses hukum di Mahkamah Konsitusi sehingga dengan pelantikan Vanath-Suruwaky sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten SBT periode 2010-2015 itu berarti keduanya keduanya bukan lagi milik pendukungnya saat pelaksanaan pilkada tetapi milik seluruh lapisan masyarakat SBT,” ungkap Dullah.

Infrastruktur

Banyak kemajuan bisa dicapai selama Abdullah Vanath dan Sitti Surawaky memimpin Kabupaten Seram Bagian Timur. Bila angka kemiskinan tahun 2005 tercatat mencapai 31,5 persen. Maka pada tahun 2009 jumlah penduduk miskin bisa diturunkan menjadi 29 persen. Demikian juga angka pengangguran bisa ditekan hingga tinggal delapan persen.

Seperti pengakuan Gubernur Maluku, “Diantara berbagai kemajuan yang dicapai dapat ditunjukkan dari angka kemiskinan yang pada tahun 2005 tercatat mencapai 31,5 persen namun kemudian menurun menjadi 29 persen pada tahun 2009. Ini menunjukkan pembangunan yang telah dilakukan di Kabupaten SBT telah menempatkan manusia sebagai titik sentral pembangunan,” jelasnya.

Keberhasilan pembangunan itu tidak terlepas dari strategi pembangun yang dilaksanakan oleh Vanath. Dalam masa awal kepemimpinan Vanath, ia bertekad untuk membuka Seram Bagian Timur dari keterasingan. Maka ia memilih untuk berfokus pada pengembangan infratruktur.

Dulu jalan-jalan di Bula, Ibukota Kabuaten Seram Bagian Timur masih penuh dengan lumpur. Sulit sekali sebuah mobil berjalan. Medannya juga sangat berat untuk motor roda dua. Tidak mengherankan, dulu, SBT adalah daerah yang terisolir.

Ketika Vanath memimpin SBT pada periode 2005-2009, ia langsung menetapkan program pembangunan untuk membebaskan SBT dari keterisoliran. Caranya dengan meningkatkan fokus pembangunan untuk sektor infrastruktur. Jalan-jalan diperbaiki. Demikian juga transportasi darat, laut dan udara. Ini untuk menjembatani SBT dengan daerah luar. Maklum, sebuah daerah tidak akan bisa berkembang bila tertutup dari dari daerah sekitarnya.

Dalam sebuah wawancara dengan sebuah majalah, Vanath mengatakan,” Pertama yang harus dilakukan adalah membebaskan dari isolasi komunikasi. Kedua adalah membebaskan diri dari isolasi darat, laut dan udara. Kita sudah mengundang pihak swasta dengan mengoperasikan dua kapal cepat,” kata Vanath.

Rudi Malory Staf Ahli Bupati mengatakan, pengembangan infrastruktur sangat penting untuk membuka SBT dari keterisoliran. Program kerja periode 2010-2015 adalah melanjutkan dan meningkatkan pembukaan sarana infrastruktur. ”Jalan, pelabuhan akan ditingkatkan,” katanya. Selain itu untuk kesejahteraan rakyat, ditingkatkan juga sarana pendidikan dan kesehatan.

Sekedar info, Komite merasakan sendiri perjalanan dari Bula menuju Ambon dengan menggunakan kapal cepat. Bila menggunakan jalur darat, perjalanan Ambon – Bula harus ditempuh selama kurang lebih 12 jam. Itupun medannya berat yakni melewati area pegunungan.

Dengan menggunakan kapal cepat, perjalanan Ambon ke Bula bisa dipersingkat menjadi separuhnya. Dalam pengalaman Komite, perjalanan melewati laut dengan kapal cepat tidak terlupakan. Pemandangan indah terhampar yakni lautan biru yang luas beserta pulau-pulau yang menghiasi Maluku.

Syukuran dan Pesta Rakyat

Setelah pelantikan tanggal 13 September 2010, Abdullah Vanath dan Sitti Suruwaky selaku Bupati dan Wakil Bupati, melakukan syukuran atas pelantikan. Semua orang bersyukur, karena pelantikan berlangsung aman tanpa gangguan.

Didepan kediaman Bupati, terdapat panggung besar. Masyarakat menyanyikan lagu-lagu berirama timur tengah, sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME. Acara itu dihadiri semua pemangku kepentingan di SBT.

Dalam acara syukuran  itu, Bupati mengatakan terimakasih sebesarnya kepada semua pihak yang sudah menjaga agar pelantikan berlangsung dengan baik. Vanath juga mengatakan bahwa setelah bekerja selama lima tahun, ia mengakui masih ada juga kekurangan. ”Yang tidak baik akan kami tinggalkan dan yang baik akan kami tingkatkan,” demikian janjinya dalam acara syukuran yang dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan pemerintahan daerah SBT.

Komunikasi politik antara lembaga pemerintah, antara pemerintah dengan TNI dan Polri, antara pemerintah dengan lembaga- lembaga politik seperti partai politik akan ditingkatkan. Pemerintah daerah juga akan meningkatkan komunikasi politik dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan, keagamaan, wanita, profesi dan kepemudaan. ”Akan kita koordinasikan agar semua potensi bisa bermanfaat untuk memajukan daerah SBT,” ucapnya.

Sehari setelah acara syukuran, Abdullah Vanath selaku Bupati SBT menyempatkan diri untuk bertemu dengan masyarakat SBT dalam acara Pesta Rakyat.  Dalam pidato pembukaanya, sekali lagi ia menyerukan pentingnya rekonsialiasi warga SBT. Dengan bersatunya semua potensi daerah, pembangunan daerah akan melibatkan semua sumber daya yang ada, sehingga percepatan pembangunan Seram Bagian Timur bisa terlaksana.

Untuk menjadi sejajar dengan kabupaten lain, SBT masih perlu bekerja keras. Membuka hambatan infrastruktur, menyiapkan lapangan kerja, mengundang kapital masuk, sekaligus mengelola sumber daya alam yang ada. Potensi laut dan kekayaan hayati bisa menjadi sumber daya  yang luar biasa, dan menjadi pendorong pertumbuhan. Untuk itu SBT membutuhkan tenaga kerja. Pertumbuhan penduduk yang terlalu sedikit tentunya tidak mampu menunjang pertumbuhan. Namun penduduk yang miskin ketrampilan juga tidak bisa menjadi mesin pendorong.

Masa mendatang, pekerjaan berat Abdullah Vanath bukan lagi berkisar pada persoalan pembangunan saraana fisik. Namun bagaimana memilih strategi pertumbuhan yang tepat, lewat berbagai kebijakan yang ada, sehingga tercapai momentum pertumbuhan. Selamat Bekerja Pak Bupati!

Sidebar

Apa Kata Mereka

Karel Albert Ralahalu, Gubernur Maluku :

Proses politik berjalan dengan baik dan proses demokrasi berjalan dengan baik. Sehingga saya ingin sampaikan. Walaupun ada beberapa hal yang menjadikan kita berbeda dalam demokrasi ini. Namun saya kira perbedaan itu lah yang membuat kita bisa saling bersatu, sehingga bisa membangun seram bagian timur ini. Sebab itulah hari ini melalui proses yang panjang, melalui MK, melalui menteri dalam negeri,saya hatrapkan  Bupati bisa segera melaksanakan program rekonsiliasi, dan melaksanakan program-program untuk 2010-2015, dan agar Kabputan ini bisa menjadi semakin maju. Lalu agar Bupati bisa lebih meningkatkan lagi kinerja sehingga kabupaten ini bisa menjadi sejajar dengan kabupaten lain di Maluku dan Indonesia. Untuk masyarakat, proses pilkada sudah selesai. Sekarang saya harapkan agar masyarakat mendukung Bupati dan Wakil Bupati ini. Sehingga mereka berdua bisa bekerja dengan baik.

Arobi Kelian, S.Sos , Ketua Fraksi PDI Perjuangan Seram Bagian Timur

Harapan saya kedepannya pemerintahan bisa berjalan dengan baik. Pembangunan juga harus merata. Sesuai dengan apa yang mereka katakan di paripurna DPRD maupun apa yang mereka katakan di kampanye. Sehingga harapan kita adalah masyarakat di Kabupaten ini bisa setara dengan kabupaten lainnya. Nah, interest yang lain itu sebaiknya dihilangkan, yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang mampu merangkul dan melihat seluruh kepentingan masyarakat SBT.

Menurut saya prioritas yang harus dikedepankan saat ini adalah pertama Bupati dan Wakil Bupati harus melakukan konsolidasi kepada seluruh masyarakat. Intrik-intrik politik, misalnya seperti yang terjadi waktu lalu, bila ada yang berbeda dimasyarakat, semoga bisa disatukan sehingga tidak menghambat pembangunan.

M. Yusuf Paitaha, SP, Wakil Ketua DPRD Kab. SBT

Buat saya yang terpenting adalah agar bupati terpilih bisa merangkul semua masyarakat yang ada di SBT, kemudian Bupati dan Wakil Bupati terpilih bisa bekerja untuk semua masyarakat. Karena Bupati saat ini adalah milik semua warga, baik yang dulu mendukung maupun yang tidak mendukung. Semua harus bersatu untuk menghilangkan perbedaan pendapat, mari merangkul seluruh rakyat, agar bisa membangun kabuoaten seram ini, sesuai dengan motto kita Ika Woto Nusa (???).

Menurut saya saat ini prioritas pembangunan yang paling penting adalah perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan jalan dan jembatan, kesehatan. Lalu peningkatan ekonomi kemasyarakatan itu sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat dan menjawab kebutuhan rakyat SBT.

Ir. Rudy Malory CRDB, Staf Ahli

Bupati akan melanjutkan program yang kemarin yaitu membuka keterisolasian. Yang sudah aada akan ditingkatkan baik jalan dan jembatan. Demikian juga perhubungan SBT dengan daerah luar baik darat, laut dan udara. Dan diprioritaskan pada tahun 2011. Selain infrastktur maka prioritas lainnya mendapat porsi penting seperti bidang pendidikan dan kesehatan. Lalu yang menjadi prioritas dalam visi dan misi periode lalu harus diselesaikan dalam lima tahun kedepan. Soal lapangan terbang diusahakan tahun 2011 sudah difungsikan.

———————————————————

About majalahkomite

Menuju Masyarakat Mandiri
Pos ini dipublikasikan di Advertorial. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar